Jumat, 26 Maret 2010

Memang Terjadi

Orang bisa hidup dengan sesuatu yang baginya sesuatu itu berpengaruh terhadap orang tersebut, layaknya dongeng, cerita yang berbentuk fiksi sekalipun yang dapat mendorong kita untuk dapat berubah kita menjadi manusia yang berguna dari waktu ke waktu, apalagi cerita yang non fiksi, realita , dan bagaiman mensyukuri hidup yang sudah diberikan yang maha kuasa? dan bagaimana pula kita mampu bangkit dari keputusasaan dan menatap hidup dengan optimis serta mendorong perubahan tersebut bahwa orang lain bisa, kenapa kita tidak?!

Saat masih di bangku Aliyah atau sederajat dengan SMA saya sering membaca buku, novel, dongeng, cerita. memang ada beberapa buku yang saya lupa entah apa judulnya, namun saat di Jogja saya menemukan buku Kick Andy yang isinya kumpulan kisah inspiratif yang diangkat dari wawancara presenter Andy F. Noya dalam program kick Andy yang ditampilkan pada salah satu televisi swasta Indonesia kepada bintang tamunya, baik tokoh-tokoh agama, daerah, seniman, artis bahkan pejabat, dan penonton atau pembaca buku dapat membaca dan menonton dengan hati. Buku ini juga juga memuat kumpulan kisah yang ditampilkan kick andy, yang membuat kita termotivasi, terinspirasi, dan mensyukuri hidup yang sudah diberikan Tuhan. Kisah-kisah itu juga membuat kita mampu bangkit Hasil wawancara tersebut akhirnya dibukukan agar dapat dibaca semua khalayak dan menjadikan bangsa semakin rajin membaca dan tidak tertinggal oleh dunia yang semakin maju.

Buku ini berisi sebagaimana buku-buku cerita biasanya hanya saja bersifat non fiktif dan mempunyai nilai humanis dan layak menjadi motivasi hidup, salah satunya kita sebut saja Ebit, karena begitulah sapaan akrabnya. Ebit menuturkan mengenai sepak terjangnya sebelum media mengenalnya, “kita harus ingat dan merenungkan bahwa di depan alloh manusia begitu kecil. Sebagai manusia kita tidak berarti sama sekali di hadapan-Nya, karena dosa-dosa kita”, katanya. Itulah kutipan kata-kata dari musikus pencipta lagu yang identik dengan alam, sangat menggetarkan bagi saya sekaligus mengingatkan saya di manapun berada, sebelum populer seperti sekarang. Dulu Ebit hanyalah pengamen jalanan yang mengamen di sepanjang jalan Malioboro, Yogyakarta. Namun di jalan yang dikenal luas di dunia inilah inspirasi dan gagasan kreatif bermunculan.”ide-ide berkeliaran di Malioboro. Malioboro membuat saya dan teman-teman menjadi lebih kreatif” ujar Ebit saat menjawab pertanyaan Andi Noya, “ kami bahkan bisa leluasa mengekspresikan diri”. imbuhnya.

Meski Ebit hidup di jalanan namun ia tidak tepengaruh oleh lingkungan sekitarnya seperti yang sering dibicarakan masyarakat, hidup di jalanan sering hidup tanpa aturan seperti bebas melakukan apapun, bahkan dia selalu ingat sang pencipta di saat tiba waktu untuk menghadapnya. Di situlah saya mulai melihat orang lain bukan dari luarnya, namun lihatlah dari hatinya, seperti kata-kata bijak don’t just look from the cover, but look the inside, kurang lebih begitu, dan kata-kata itu terus terngiang di kepala saya hingga kini. Dan dari situlah saya memetik hikmah yang terdapat dari kehidupan seorang musikus yang identik dengan alam. Bilamana seorang menilai dari luarnya maka hanya segi negatifnya yang Nampak, jika seperti itu kita hanya akan memikirkan sisi gelap orang lain. Itu hanya seberkas bagian cerita yang menginspirasi dan mengubah kebiasaan saya.

Dulu saya sering bingung dengan keputusan yang saya ambil, pernah ada teman saya menuduh saya telah mencuri uang orang, bahkan belum terbukti orang itu mengancam akan memberi tahu prihal tersebut kepada orang tua saya. Hancurlah nama baikku, reputasiku kalau sampai aku dituduh mencuri. Singkat cerita, dua hari kemudian salah seorang temanku mengaku bahwa dia yang mencuri uang yang hilang tersebut. Aku berkata dalam hatiku” aku tidak akan memaafkan orang yang kemarin menuduhku habis-habisan” setelah kejadia itu orang yang menuduhku meminta maaf padaku, namun saking dendamnya aka hingga tidak kuasa memaafkannya. Namun sampai saat ini saya belum pernah menemuinya lagi. Dan bahkan belum ada kabar di mana kebeadaannya, dan suatu saat saya berharap bertemu dengannya lagi dan biarlah saya yang minta maaf.

Dalam buku kick Andy juga menceritakan tentang kisah xanana gusmao yang pernah kehilangan anak buah ksayangannya saat konflik brkepanjangan didaerahnya dia menganggap anak buahnya yang dia sayangi bagaikan anggota tubuhnya sendiri, jika hilang maka dia akan terasa sakit luar maupun dalam. Namun demnagan lapang dada xanana memaafkan insiden tersebut. Yang lalu bialah berlalu mari kita menata kedepan bersama, adanya insiden tersebut disebabkan adanya keinginan untuk merubah suatu keadaan.





1 komentar: